Minggu, 07 September 2014

Ku gali lagi kotak memori saat lama itu, kini berlalu hanya menjadi kisah semu berselimut bayang mu. Mengungkap kenangan yang tak pernah terungkap pada coretan tanpa tinta di buku diary kosong. Sulit menerjemahkan rasa, seperti tak memiliki tapi begitu takut kehilangan. Cinta, pantaskah ku sebut dengan kata itu? Rangkaian huruf sakral terletak antara garis kebahagiaan dan jurang penderitaan. Namun siapa sangka jawaban dari suara lirihmu menerbitkan asa seperti fajar pada esok pagi. Relung dalam hati yang bersorak tersipu, memfrasekan tiap...
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!