Jadikan itu candu, sifat yang menghakimi kehidupanku
Jika lara itu yang ku cari, rela akan aku nikmati
Ceritakan aku kisah paling sendu dengan perisa yang pekat
Agar gandrung pada pesonanya segara asmara
Hingga menghanyutkan kembali pada hilir nestapa
Paradox ini tak berhenti, berlalu dan terus kembali
Bagai kutukan, aku mencintai kecintaan siapapun padaku
Anggap saja sebuah kenikmatan, aku lantang dan aku lancang
Lalu sang keadaan menyapaku, membawa ped...
Selasa, 10 Juli 2018
Kamis, 17 Agustus 2017
01.16
No comments
Sepenggal hujan tadi, banyak menyisakan arti. bahwa diri ini sudah tak lagi suci. aku mengerti sekali betapa bodohnya diri. siapa yang kau nodai tak lagi berarti. aku sendiri di sini terdiam hampa di kotak persegi.
Aku menanti, namun siapa yang perduli? diri ini bukan lagi diri, hanya wayang tanpa dalang. Aku harus apa? apa aku tanya mengapa? lalu siapa sudi berkata. aku hanya aku yang hanya butuh maaf, bagi yang punya berjuta maaf.
Hanya soal waktu, tak ada guna jika tersedu. sedikit harapan, seiring sisakehidupan. aku masih mencari surgamu,...
Jumat, 04 Agustus 2017
01.25
No comments
Kotak ini ganjil, coba saja buka lalu lihat sudut terasing yg tak pernah kamu pikirkan. Disana ada sebutir keinginan, kecil namun sangat rentan untuk di acuhkan. Lalu aku berikan kotaknya padamu, silahkan bungkus lalu taruh di barisan terbelakang dalam almari tua. Biar tak lagi ada yang cari, agar mati dan tetap tersembunyi hingga arloji kehilangan energi.Jika harus sirna ya biarlah sirna, tak pernah memaksa, juga tak pernah ber asa. Karena seekor kenari takan pernah sanggup menyebrangi samudranya, bukan berarti dia berhenti dengan kicauanya....
Minggu, 19 Oktober 2014
07.59
No comments
Ini malam ku sayang, walau kadang yg lalu tak sedingin ini.
Matamu kini terpejam, tinggal aku berbayang dirimu.
Senyum manis ituu tetap menghiasi lelap mu, dalam asiknya eurofia mimpi kurasa.
Ingin ku sandingkan mawar disamping wajah indahmu, seperti ilustrasi lagu itu.
Oh tuhan kirimkan lah aku kekasih yang baik hati, yang mencintai aku apa adanya..
Sayang, harapku esok fajar tetap bawalah hatimu dalam kegembiraan.
Karena aku mencintaimu, sayang...
Sedihmu adalah lukaku.
Tidurlah,.. selamat malam
aku mencintaimu.....
Minggu, 07 September 2014
20.00
No comments
Ku
gali lagi kotak memori saat lama itu, kini berlalu hanya menjadi kisah semu
berselimut bayang mu.
Mengungkap
kenangan yang tak pernah terungkap pada coretan tanpa tinta di buku diary
kosong.
Sulit
menerjemahkan rasa, seperti tak memiliki tapi begitu takut kehilangan.
Cinta,
pantaskah ku sebut dengan kata itu?
Rangkaian
huruf sakral terletak antara garis kebahagiaan dan jurang penderitaan.
Namun
siapa sangka jawaban dari suara lirihmu menerbitkan asa seperti fajar pada esok
pagi.
Relung
dalam hati yang bersorak tersipu, memfrasekan tiap...
Senin, 02 Desember 2013
01.26
No comments
Kamu yang selalu aku tulis...
Dan aku yang tak pernah kamu baca...
Salam sang penulis,
Dari catatan sebuah nama,
Yang banyak menoreh cerita,
Namun,
Sudah saatnya aku berpaling
Menepi pada jalan yang dulu ku pijaki
Aku akan kembali,...
Kembali di era itu
Seperti dulu,...
Aku dapat membisu
Dan Jangan salahkan senyumku!!!
Tapi inilah jalanku...
Dengarlah,
Dengarlah wahai wanita,...
Hari ini menjadi saksi!!!
Aku berhenti,...!!!
Dengan semua ini,
Rasa yang ku korbankan,
Sebagai saksi penyesalan!!!
Puisi hati
Cerita ini
Mengakhiri ironi,
Sekali lagi,
Dengarlah...
Sabtu, 23 November 2013
20.33
No comments
Aku dalam perjalananku, Ingkar terhadap janjiku...
Pantang wanita ku sebut dengan lidah ini, Tetapi kini ku gandeng erat dengan jemariku
Aku ingin kembali pada langkah dulu,
Janji yang ku ikat erat di jantungku,
Sebagai tanda ingkar pada ikrar,
Maka silahkan cabut nafasku,...
Rabu, 06 November 2013
23.24
No comments
Jasmani kini di ujung belati sang raja hari, menyengat kulit, membakar akal, menabur peluh, yang penuh penyeluruh membasuh tubuh...Sontak irama pekik kata itu mengundang ku ke pelataran rumah reot kecil yang beratap serabut...Menjajakan segelas air dengan tetesan embun dingin untuk ku hela seraya aku sandarkan tubuh pada batang pohon...Imajinasiku meluas berbayang tentang asa tinggi yang ku damba pada hari pagi.Namun senjaku terlanjur sudah meraja diri, kini aku hanya pria tua dengan cangkul dan sabit untuk kujadikan nasi...Tinggal harapan kecil...
Senin, 14 Oktober 2013
07.47
No comments
Mencoba menguak peristiwa di dalam kesemuan rasa yang tak tersurat dalam kata. Membuatku berteori tentang pesona emosi yang tak pernah ku ketahui.Hari hari yang indah kini selesai sudah, seiring senja meredupkan sinar jingga yang teriknya mewarnai air di mata.Kadang ku ratapi masa masa kembali, menyortir uraian pecahan kenangan yang berhamburan.Pekatnya petang tanpa bintang mengisi ruang hampa dalam bekas rajutan lubang pada hati yang sering menyeruak sesak.Begitu bervariasi rasa yang kau beri, sehingga aku lupa bahwa aku berdiri dalam fatamorganaIngin...
Minggu, 13 Oktober 2013
18.45
No comments
Emansipasi atau yang biasa kita sebut kesetaraan. Dalam hal ini emansipasi wanita di artikan kesetaraan hak hak pada kaum wanita. Di zaman sebelum islam datang, wanita tidak lah di anggap manusia. Dalam artian wanita adalah mahkluk kedua setelah laki laki, yang mempunyai fungsi sebagai pemuas atau pelayan pada kaum laki laki. Pada zaman itu bayi perempuaan yang lahir di anggap tidak berguna, dan bahkan membawa aib bagi keluarga tersebut.Makadari itu Islam datang dan membawa pengertian tentang kesetaraan. Dimana wanita meliki derajat yang sama dengan...
Langganan:
Postingan (Atom)