Kamu yang selalu aku tulis...
Dan aku yang tak pernah kamu baca...
Salam sang penulis,
Dari catatan sebuah nama,
Yang banyak menoreh cerita,
Namun,
Sudah saatnya aku berpaling
Menepi pada jalan yang dulu ku pijaki
Aku akan kembali,...
Kembali di era itu
Seperti dulu,...
Aku dapat membisu
Dan Jangan salahkan senyumku!!!
Tapi inilah jalanku...
Dengarlah,
Dengarlah wahai wanita,...
Hari ini menjadi saksi!!!
Aku berhenti,...!!!
Dengan semua ini,
Rasa yang ku korbankan,
Sebagai saksi penyesalan!!!
Puisi hati
Cerita ini
Mengakhiri ironi,
Sekali lagi,
Dengarlah bicara hati...!!!
"Sempat aku mengerti,...
Harusnya aku lari,
Dan aku coba lupa...
Kabar itu harusnya biasa...
Tapi kenapa dengan rasa??
Terengah, Sesak, Perih!!!
Membuat asa itu tersambung kesekian kali!!!
Kenyataan yang tak mau ku relakan!!!
Semua tentang kamu...
'Kamu' di Puisi itu..."
Terimakasih
Dan aku yang tak pernah kamu baca...
Salam sang penulis,
Dari catatan sebuah nama,
Yang banyak menoreh cerita,
Namun,
Sudah saatnya aku berpaling
Menepi pada jalan yang dulu ku pijaki
Aku akan kembali,...
Kembali di era itu
Seperti dulu,...
Aku dapat membisu
Dan Jangan salahkan senyumku!!!
Tapi inilah jalanku...
Dengarlah,
Dengarlah wahai wanita,...
Hari ini menjadi saksi!!!
Aku berhenti,...!!!
Dengan semua ini,
Rasa yang ku korbankan,
Sebagai saksi penyesalan!!!
Puisi hati
Cerita ini
Mengakhiri ironi,
Sekali lagi,
Dengarlah bicara hati...!!!
"Sempat aku mengerti,...
Harusnya aku lari,
Dan aku coba lupa...
Kabar itu harusnya biasa...
Tapi kenapa dengan rasa??
Terengah, Sesak, Perih!!!
Membuat asa itu tersambung kesekian kali!!!
Kenyataan yang tak mau ku relakan!!!
Semua tentang kamu...
'Kamu' di Puisi itu..."
Terimakasih