Tonggak Ilmu adalah Filsafat yang di dasari pada kata "Kebenaran" dalam titahnya kebenaran itu sendiri hanya untuk di ketahui, bukan di manfaatkan. Seperti halnya politisi, mereka menjadikan kebenaran sebagai dasar prinsip yang di emban selama hidup dan mengatasnamakan kebenaran dalam cara cara mereka. Banyak yang harus di kaji lagi tentang kebenaran. Agar tidak di artikan semata mata hanya "Kebenaran itu Relatif".
Kebenaran adalah buah hasil pemikiran dan relatif itu hanya dalam penalaran kita. Kebenaran pemikiran hanya untuk di ketahui dan sifatnya sangat independen. Sehingga kebenaran dalam katagori ini jika di terapkan dalam keseharian dampaknya akan 50 banding 50 dalam kebaikan dan keburukan. Karena sifatnya yang terlalu independen atau bebas, biasanya kebenaran ini hanya timbul dari pemikiran individu yang belum terbukti nilai gunanya.
Berbeda dengan kebenaran yang di lahirkan dari hasil pemikiran 1 orang atau lebih(sepemikiran) dan di akui oleh sekelompok orang. Atau yang biasa saya bilang "Kebenaran Mayoritas". Kebenaran ini adalah jenis yang paling menguntungkan umat. Karena pengakuan dari sekelompok orang didasari oleh nilai keuntungan yang di peroleh kelompok itu sendiri.
Dalam kehidupan yang singkat ini, kita di tuntut untuk bersosialisasi bukan menguntungkan diri. Kebenaran yang banyak di salah artikan para politisi adalah jenis kebenaran relatif yang di dasari pada pemikiran individu saja. Mereka tidak mengartikan kebenaran ini sebagai dasar ilmu, tapi diartikan sebagai ilmu, yang harus di terapkan. Namun penerapanya hanya untuk kepentingan individu. Padahal dalam hakikatnya Ilmu pemanfaatanya untuk kepentingan umat banyak.
Sekian kajian singkat tentang kebenaran. Perbedaan antara dasar ilmu dan ilmu akan di bahas berikutnya. Jika anda membaca ini. Berarti anda termasuk orang yang yang akan merasa "Berada di mana saya sekarang". Renungkan, Pikirkan, Nalari Opini tidak berguna ini. Mungkin akan banyak Hinaan, Celaan, tapi saya mengharapkan itu semua. Karena Artikel ini hanya "Kebenaran Relatif" yang menghina para politisi. tapi 1 pesan yang jelas "Setan itu Licik" Sehebat hebatnya kalian berpolitik di atas politik. Setan lebih hebat dalam politik!!
Kebenaran adalah buah hasil pemikiran dan relatif itu hanya dalam penalaran kita. Kebenaran pemikiran hanya untuk di ketahui dan sifatnya sangat independen. Sehingga kebenaran dalam katagori ini jika di terapkan dalam keseharian dampaknya akan 50 banding 50 dalam kebaikan dan keburukan. Karena sifatnya yang terlalu independen atau bebas, biasanya kebenaran ini hanya timbul dari pemikiran individu yang belum terbukti nilai gunanya.
Berbeda dengan kebenaran yang di lahirkan dari hasil pemikiran 1 orang atau lebih(sepemikiran) dan di akui oleh sekelompok orang. Atau yang biasa saya bilang "Kebenaran Mayoritas". Kebenaran ini adalah jenis yang paling menguntungkan umat. Karena pengakuan dari sekelompok orang didasari oleh nilai keuntungan yang di peroleh kelompok itu sendiri.
Dalam kehidupan yang singkat ini, kita di tuntut untuk bersosialisasi bukan menguntungkan diri. Kebenaran yang banyak di salah artikan para politisi adalah jenis kebenaran relatif yang di dasari pada pemikiran individu saja. Mereka tidak mengartikan kebenaran ini sebagai dasar ilmu, tapi diartikan sebagai ilmu, yang harus di terapkan. Namun penerapanya hanya untuk kepentingan individu. Padahal dalam hakikatnya Ilmu pemanfaatanya untuk kepentingan umat banyak.
Sekian kajian singkat tentang kebenaran. Perbedaan antara dasar ilmu dan ilmu akan di bahas berikutnya. Jika anda membaca ini. Berarti anda termasuk orang yang yang akan merasa "Berada di mana saya sekarang". Renungkan, Pikirkan, Nalari Opini tidak berguna ini. Mungkin akan banyak Hinaan, Celaan, tapi saya mengharapkan itu semua. Karena Artikel ini hanya "Kebenaran Relatif" yang menghina para politisi. tapi 1 pesan yang jelas "Setan itu Licik" Sehebat hebatnya kalian berpolitik di atas politik. Setan lebih hebat dalam politik!!
0 komentar:
Posting Komentar