Selasa, 20 Agustus 2013

Aku terbaring di loteng, Saat gemerlapnya malam dari lampu indah di perumahan

Menatap gundah sebuah angkasa, dengan ramah aku bertanya, siapakah yang punya?

Karena bintang yang ku nanti, yang selalu di hati, dimanakah malam ini?

Semilir angin, beserta semerbak aroma dunia, melingkupi pekatnya udara

Aku dikota, walau sejuknya kabutnya dinginya tak pernah lagi kurasa

Aku cukup bahagia, dengan semua

Walau penat selalu mendekat, Dan bosan menjadi kebiasaan

Tapi tak lagi aku merasa sepi, Karena kamu bintang harapanku

Walau hanya terkadang engkau ku lihat, Setia ku dan penantianku hanya padamu
Categories:

1 komentar:

  1. Karena bintang yang ku nanti, yang selalu di hati, dimanakah malam ini?

    nice gan...
    salam sukses.

    BalasHapus

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!